Minggu, 27 Januari 2013

Resensi Buku



Resensi berasal dari bahasa latin yaitu dari kata revidere atau recensere, yang artinya kembali, menimbang, atau menilai. Jadi resensi adalah tulisan yang isinya memberikan penilaian, mengungkapkan kembali isi buku, membahas atau mengkritik kelebihan dan kekurangan dari sebuah buku dengan penuh tanggung jawab.  Penuh tanggung jawab maksudnya adalah data yang ditampilkan haruslah data yang meyakinkan yang ditujukkan dalam bentuk kutipan-kutipan.
Resensi ini bertujuan untuk memberikan informasi yang komprehensif terhadap keseluruhan isi buku, agar dapat mendiskusikan lebih jauh problema yang muncul dari sebuah buku dan  memberikan pertimbangan kepada pembaca atas layak tidaknya sebuah buku untuk dibaca.
Resensi ditujukkan untuk buku-buku baru yang dapat meningkatkan wawasan penulisnya. Menggunakan kalimat yang singkat, padat dan jelas serta komunikatif.
Beberapa hal yang menjadi pertimbangan dalam membuat resensi adalah sebagai berikut.
A.      Organisasi buku
Dalam hal ini buku tersebut dinilai berdasarkan susunanya seperti judul buku, nama pengarang, jumlah halaman, tebal buku, tahun terbit/edisi buku, harga buku.
B.      Isi Buku
Dinilai berdasarkan kelengkapan, kejelasan dan ketajaman isinya.
C.      Bahasa Buku
Bagaimana bahasa yang digunakannya baik dari segi kebakuannya, keefektifan, maupun dari segi menariknya.
D.      Teknik penulisan
Bagaimana segi penggunaan ejaan, kejelasan dalam pencetakan, kesalahan cetak, maupun dari segi kemenarikan buku tersebut.
                Struktur resensi terdiri dari :
     1.       Bagian Pembukaan
       Bagian utama yang harus ada adalah judul, pengarang, tahun terbit, penerbit, jumlah halaman, edisi  buku, tebal buku, harga buku.
     2.       Bagian Isi
         Berisi ringkasan isi buku, keunggulan buku, kekurangan buku.
     3.       Bagian Penutup
Berisi sasarn resensi, pertimbangan bagi pembaca, saran pembuat resensi pada para pembaca.

Jumat, 18 Januari 2013

Karya Tulis Ilmiah



A.        Konsep Dasar Karya Tulis Ilmiah
Karya tulis ilmiah merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam kegiatan akademik. Sering kali kita mendapat tugas untuk membuat karya ilmiah. Dengan tugas ini dapat diketahui wawasan keilmuan dari seseorang, keterampilan dan kecakapan penerapan wawasan tersebut serta membuat aplikasi dari ilmu pengetahuan yang dimiliki.
Karya tulis ilmiah merupakan tulisan yang membahas ilmu pengetahuan yang disusun secara sistematis dengan menggunakan bahasa yang benar. Ada empat syarat minimal dalam sebuah karya ilmiah yaitu (1) merupakan karya yang menggunakan bahasa tulis sebagai medianya, (2) membahas konsep ilmu pengetahuan, (3) disusun secara sitematis, (4) dituangkan dengan menggunakan bahasa yang benar.
Karya tulis ilmiah juga memiliki ciri pembeda dari karya nonilmiah. Ciri-ciri tersebut adalah (1) objektif, artinya memiliki objek dan memberikan penilaian secara objektif, (2) membahas konsep ilmu pengetahuan, (3) sistematis, artinya memiliki sistematika tertentu yang harus ditaati, (4) bermetode, artinya disusun berdasarkan metode tertentu, (5) cermat dan jujur artinya mengangkat hal yang sebenarnya.  Kelima ciri itu harus ditambah dengan ciri aktual membahas masalah terkini, disinterested tidak memihak,  sungguh-sungguh, not argumentatif tidak bercorak mendebat, dan unsupported opinion mengesampingkan pendapat yang tidak mempunyai dasar.

B.        Tujuan dan Fungsi Karya Tulis Ilmiah
Tujuan karya tulis ilmiah, diantaranya :
1.       Disusun untuk memecahkan masalah
2.       Disusun untuk mencapai tujuan tertentu
3.       Disusun dengan tujuan untuk menambah pengetahuan, ilmu dan konsep tentang satu pokok masalah tertentu.
4.       Disusun untuk membina kemampuan menulis ilmiah bagi penulisnya.
5.       Disusun dengan tujuan untuk membina kemampuan berpikir ilmiah bagi penulisnya.
Fungsi karya tulis ilmiah, diantaranya :
1.       Fungsi pendidikan, untuk memberikan pengalaman yang berharga sehingga ia mampu menulis, berpikir, dan mempertanggung jawabkan tulisannya secara ilmiah.
2.       Fungsi penelitian, sebagai sarana bagi penulisnya guna menerapkan prosedur ilmiah dan mempraktikannya dalam usaha mengembangkan ilmu pengetahuan.
3.       Fungsi fungsional, sebagai alat pengembangan ilmu pengetahuan, tambahan bahan pustaka, dan kepentingan praktis di lapangan dalam satu disiplin ilmu tertentu.

C.        Jenis Karya Tulis Ilmiah
1.       Makalah
Adalah karya tulis ilmiah yang ditulis dengan tujuan untuk pemenuhan salah satu tugas tertentu. Dalam dunia kuliah makalah biasanya ditulis untuk pemenuhan salah satu tugas mata pelajaran. Sedangkan dalam dunia umum biasanya disusun sebagai salah satu kewajiban pembicara seminar atau kegiatan sejenisnya sebelum menyampaikan materi di depan peserta seminar.
2.       Laporan Penelitian
Merupakan salah satu jenis karya ilmiah yang biasanya disusun dengan tujuan untuk menyajikan/melaporkan kegiatan penelitian yang telah dilaksanakan.
3.       Kertas Kerja
Merupakan karya ilmiah yang disusun dengan tujuan untuk melaporkan satu kegiatan tertentu yang telah dilaksanakan oleh penulisnya.
4.       Skripsi
Merupakan karya tulis resmi yang membahas permasalahan dalam bidang tertentu yang digunakan sebagai syarat penyelesaian studi akhir jenjang sarjana.
5.       Tesis
Karya tulis ilmiah resmi yang disusun oleh seorang mahasiswa sebagai salah satu syarat menyelesaikan bidang studi magister (S2).
6.       Disertasi
Karya tulis ilmiah resmi akhir untuk menyelesaikan program doktor (S3).
7.       Karya tulis ilmiah populer
Merupakan karya tulis ilmiah yang medianya berupa media cetak atau media elektronik yang dipublikasikan kehadapan publik pembaca.
8.       Orasi ilmiah
Merupakan salah satu jenis karya ilmiah yang biasanya disampaikan dalam kegiatan akademik di perguruan tinggi, misalnya peresmian guru besar.

          D.      Tahapan Penulisan Karya Ilmiah
1.       Tahap Persiapan
a)      Pemilihan tema.
Tema diartikan sebagai pokok pikiran. Tema yang baik adalah yang paling dikuasai penulisnya. Tema juga harus menarik perhatian penulis sendiri dan jika mungkin untu pembacanya , selain itu tema juga haruslah sesuatu yang baru dan bermanfaat.
b)      Pembatasan tema.
Dibuat untuk membatasi batasan materi yang akan digarap oleh penulis sehingga penulis hanya menggarap atau memfokuskan kajiannya terhadap persoalan yang akan ditulisnya.
c)       Menentukan maksud dan tujuan penulisan
Pembatasan maksud merupakan sebuah rancangan menyeluruh yang memungkinkan penulis bergerak bebas dengan batasan tema tersebut.  Tujuan penulisan biasanya berkaitan erat dengan jenis karya ilmiah yang akan ditulis, misalnya menjelaskan kepada pembaca sehingga pembaca mengetahuinya, meyakinkan pembaca sehingga paham dan meyakininya, mempengaruhi pembaca dalam pendirian dan pendapatnya.
d)      Menyusun outline
Outline karya-karya tulis ilmiah adalah suatu rencana kerja yang memuat garis-garis besar dari suatu karya tulis ilmiah yang akan digarap.
2.       Tahap Pengumpulan Data
Pada tahap ini dilakukan serangkaian kegiatan meliputi penyusunan instrumen , uji coba instrumen, pengumpulan data. Tahap ini harus mampu menghasilkan alat pengumpul data yang valid dan reliabel serta pengumpulan data yang benar-benar representatif dan proposional.
3.       Tahap Analisis Data
Teknik analisis data dapat dilakukan secara kualitatif dan kuantitaif. Teknik kualitatif dapat dilakukan dengan cara identifikasi data, klasifikasi data, analisis data, interpretasi data dan pembuatan simpulan. Untuk teknik kuantitatif dapat dilakukan dengan menggunakan uji statistik.
4.       Tahap penyusunan draft laporan
Kerangka tulisan yang dibuat dikembangkan dengan cara menyajikan hasil studi pustaka, hasil pengumpulan data, hasil analisis data dan simpulan yang diperoleh.
5.       Tahap Revising dan Editing
Draft karya tulis ilmiah yang telah dibuat sebaiknya dilakukan revisi kembali untuk mengetahui kesalahan yang terdapat dalam isi.
6.       Tahap Pelaporan
Pada tahap ini karya tulis yang telah disusunnya harus mampu dilaporkan sekaligus dipertanggungjawabkan kebenarannya.

          E.       Sistematika Karya Tulis Ilmiah
1.       Bagian Pembuka
Pada bagian ini terdapat lembar judul, halaman judul, lembar pengesahan, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran, dan daftar lambang atau singkatan.
2.       Bagian Isi
Secara umum memuat pendahuluan, pembahasan, dan simpulan saran.
3.       Bagian Penutup
Bagian penutup biasanya berupa daftar pustaka, riwayat hidup penulis, dan lampiran-lampiran yang diperlukan demi kelengkapan isi karya tulis ilmiah.

Rujukan
Abidin, yunus dan Azis, Firman.(2010). Kemampuan Berbahasa Indonesia Di Perguruan Tinggi. Bandung: Maulana Media Grafika.

Minggu, 13 Januari 2013

Fungsi Bahasa, Fungsi Bahasa Indonesia dan kedudukannya



Bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Bahasa yang baik berkembang berdasarkan suatu sistem, yaitu seperangkat aturan yang dipatuhi oleh pemakainya.
Fungsi utama bahasa adalah sebagai alat komunikasi. Proses komunikasi dapat terjadi apabila penerima pesan mampu memahami apa yang dimaksudkan oleh penerima pesan. Peran bahasa disini adalah menjadi alat penghubung gagasan yang ingin disampaikan secara lisan atau tulisan. Oleh karena itu, proses komunikasi dapat dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung. Surat misalnya dapat dikatakan sebagai bahasa tulis, sedangkan pidato sebagai bahasa lisan.Bahasa juga memiliki fungsi-fungsi yang lain, yaitu :
    1)Fungsi Espresif, misalnya dapat terlihat dari karya sastra berupa puisi. Pengarang menuangkan gagasan,   pengalamannya dan mengekspresikan idenya lewat bahasa yang kemudian dibentuk dalam genre puisi.
   2) Fungsi Estetis, berarti bahasa berfungsi sebagai media yang indah untuk menyampaikan peran. Fungsi estetis bisa diwujudkan dalam bentuk karya sastra. Namun fungsi estetis pun dapat pula diwujudkan dalam bentuk lain.
   3) Fungsi Informatif, artinya bahasa dapat juga digunakan untuk menginformasikan sesuatu kepada orang lain. Fungsi Informatif ini dapt diwujudkan dalam bentul lisan dan tulisan. Dalam bentul lisan seperti percakapan sedangkan bentul tulisan seperti buku-buku.
   4) Berfungsi sebagai alat fungsional. Artinya bahasa dapat dijadikan sebagai alat untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Misalnya sebagai alat untuk mempengaruhi orang lain.
   5) Fungsi khalayak imajiner, dalam hal ini bahasa digunakan untuk mencurahkan berbagai bentuk daya khayal dari seseorang.
     6)Fungsi Emosional. Artinya bahasa dapat membangkitkan emosi seseorang bahkan dapat menggerakan tingkah laku seseorang.

  1.  

KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA
                Secara garis besar bahasa Indonesia memiliki peranan yang dapt digolongkan atas dua kedudukan penting yakni sebagai bahasa nasional atau bahasa persatuan dan sebagai bahasa negara. Sebagai bahasa nasional lahir sejalan dengan lahirnya sumpah pemuda pada tahun 1928. Sebagai bahasa negara lahir sejalan dengan lahirnya negara Indonesia yakni tahun 1945.
                Dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional dan bahasa negara, bahasa Indonesia memiliki fungsi antara lain sebagai berikut :
1.       Lambang kebanggaan nasional.
2.       Lambang identitas nasional
3.       Bahasa persatuan berbagai suku bangsa yang memiliki latar belakang bahasa dan budaya yang berbeda-beda.
4.       Bahasa perhubungan antara berbagai wilayah di nusantara.
Dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia memiliki berbagai fungsi , antara lain sebagai berikut :
1.       Bahasa resmi negara
2.       Bahasa pengantar di dunia pendidikan
3.       Bahasa perhubungan dalam hal mewujudkan kepentingan nasional
4.       Bahasa pengembang ilmu pengetahuan teknologi dan budaya.
 

Our Linguistik. Design By: SkinCorner